Pages

Rabu, 27 Januari 2010

TEORI DAN PERSOALAN TEORI GENERALISASI, KAUSALITAS, EMIK-ETIK

Dalam menjelaskan teori ada dua pengertian yang mengemukakan mengenai teori dengan masih adanya paradigma positivistic dan didilanjutkan kemudian oleh glaser & strauss. Nah mari kita simak pengertian yang diambil oleh mereka dalam memahami sebuah teori. Teori menurut snelbecker dianggap sebagai sebuah seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sinteksis. Sederhananya bahwa teori terdiri dari susunan kata atau bahasa yang difungsikan sebagai proposisi sehingga menjadi logis pernyataan tersebut didasari data yang diamati. Dalam fungsinya Snelbecker melanjutkan sebagai wahana meramalkan atau menjelaskan fenomena yang diamati. Sementara Marx dan Goodson menyimak teori sebagai aturan yang menjelaskan proposisi yang berkaitan dengan fenomena alamiah.yang didalamnya terdapat representasi simbolik dari :
  1. hubungan yang diamati diantara kejadian yang diukur
  2. mekanisme yang mendasari hubungan tersebut
  3. mekanisme yang berhubungan diamati tanpa adanya manifestasi hubungan empiris secara langsung.
Beberapa tokoh tersebut dalam mendefinisikan tersebut masih belum bisa terlepas dari paradigma Positivitik (keterukuran). Berbeda Glaser & Strauss dalam mendefinisikan teori mengambil dari grounded theory yang dikomparatifkan.
Dalam bentuk formulasi teori yang mengambil kajian dari glaser dan strauss (grounded theory) ada dua bentuk penyajiannya yaitu : a).penyajian dalam seperangkat proposisi artian pengambilan frame awal ketika hendak meneliti menggunakan perspektif atau pandangan tunggal b).dalam bentuk diskusi, artian terjadinya pengertian ganda atau bertentangan didalam hendak menggunakan sebuah perspektif.
Kemudian kualitatif juga disusun dalam dua bentuk penggunaan pertama, teori substantive (yang bersifat tampak) diuji dalam satu situasi teori yang dikembangkan untuk keperluan substantive atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan dan kedua teori formal (bersifat middle range theory filosofis) yaitu untuk keperluan formal yang disusun secara konseptual dalam bidang inkuiri suatu ilmu pengetahuan mudahnya Diuji dalam Beberapa situasi ringkasnya menurut strauss & corbin bukanlah tingkatan kondisi yang menimbulkan perbedaaan antara substantive dan formal, melainkan keragaman situasi yang diteliti(lebih lanjut baca buku A. chaedar alwasilah hlm.137). Dalam unsur teori dibentuk analisis perbandingan melalui ada cakupannya yaitu : kategori konseptual dan kawasan konseptual kemudian hipotesis atau hubungan generalisasi. Menilik permasalahan dalam penyusunan teori formal yang tidak langsung
Dalam kualitatif, objek penelitiannya mempunyai sifat dinamis sehingga itu berpengaruh terhadap adanya verifikasi teori. Objek penelitian tersebut ada dalam satu objek namun dikarenakan adanya perubahan dari kondisi dalam wilayah tersebut. Maka sifatnya lebih kepada kontekstual (realita) dan itu diupayakan akan adanya sebuah verifikasi (perubahan) teori.
Beberapa persoalan yang berkatian dengan penyusunan teori, lexi menyebutkan dengan tiga persoalan :
Generalisasi
Dalam fungsinya generalisasi mempertahankan nilai-nilai yang bebas konteks dan nilai-nilai tersebut terletak kepada kemampuan mengatur usaha meramalkan dan mengontrol. Namun adanya kelemahan terhadap konsep generalisasi klasik : a. bergantung pada determinisme. b. bergantung pada logika induktif. c. bergantung kepada asumsi bebas dari waktu dan konteks. d. terjerat dalam dilemma nomotetik-ideografik. e. terjerat dalam kekeliruan reduksionis. Sedangkan dalam generalisasi alamiah ada dua jenis yaitu pertama rasionalstik secara proporsional dalam bentuk hokum, kedua yang lebih intuitif dan empiris
Kausalitas
Dalam proses kausalitas (sebab-akibat) bila dikaitkan dalam kualitatif ada kelemahan dari kausalitas yang diartikan sebagai hubungan antara sebab dan akibat itu dipengaruhi oleh adanya reaksi yang direspon pasif pada akibat tersebut namun dalam kualitatif nilai dari kausalitas saling berpengaruh atau terjadi hubungan timbal balik antara sebab akibat (aksi dan reaksi yang saling mempengaruhi). Sebab gejala atau penomena dipengaruhi oleh sebuah system (hubungan saling kait mengkait).


Persoalan emik-etik
Dalam pendekatan etik terhadap data maka ia melakukan generalisasi pernyataan tentang data bahwa ia: a. mengelompokkan secara sistematis seluuh data yang dapat diperbandingkan kedalam sistem tunggal b. menyediakan seperangkat criteria untuk mengklaisifikasi unsure data c. mengorganisasi data yang telah dikasifikasi kedalam tipe-tipe d. mempelajari ,menemukan dan menguraikan setiap data yang baru kedalam kerangka yang dibuatnya . Pendekatan emik merupakan essensi yang sahih untuk satu bahasa atau satu kebudayaan pada waktu tertentu. (kontekstualitas)
Cirri-ciri Pendekatan emik Pendekatan etik
Dari segi titik pandang Dari dalam (internal) Dari luar (ekternal) asing
Hubungan dengan kese-luruhan Diperlukan , saling kait mengkait Tidak diperlukan Mengkaji Beberapa per-soalan
Hakikat fisik, respon dan distribusi Memusatkan seluruh ting-katan baik langsung atau tidak langsung Memusatkan Ciri fisik
Identitas kensibian Mutlak
Titik tolak dari segi nilai Individual Kelompok

0 komentar:

Posting Komentar